Dari Jepang ke Seluruh Dunia
Bento merupakan salah satu representasi dari budaya makanan Jepang.
Ada orang Perancis yang ingin menyebarkan budaya Jepang tersebut ke seluruh dunia.
Ketika tutup kotak kecil dibuka, tampaklah makanan berrwarna-warni yang tertata rapi. Dengan pembatas masakan antara ikan, daging, sayur, telur, dsb, kesemuanya saling mengisi ruang kecil dalam kotak tanpa mengganggu satu sama lain. Ada berbagai macam bento, seperti ohanami bento (bento yang dibawa untuk dimakan sambil menikmati mekarnya bunga sakura), bento yang dibuat oleh ibu, aisai bento (bento yang dibuat oleh istri tercinta), ekiben (bento yang dijual di stasiun kereta), my bento (bento yang dibuat sendiri), dsb. Bento, masakan full course yang bisa dibawa, mulai dari makanan pembuka, makanan utama atau ada kalanya sampai dengan makanan penutup, dapat dikatakan merupakan budaya makanan khas Jepang.
Kotak bento yang biasa digunakan oleh orang Jepang ini, sekarang mengalami inovasi. Melalui internet, bento mulai dikenal di seluruh dunia, penyuka bento semakin bertambah dan ide baru didapat dari mereka dengan latar budaya makan yang berbeda dengan Jepang. Dari pemikiran demikian, dengan melibatkan perusahaan penghasil produk, kotak bento Jepang pun mengalami berbagai inovasi.
Dari yang bergaya tradisional sampai modern
Yang mulai mempopulerkan budaya bento ini adalah Thomas Bertrand, seorang interpreneur kelahiran Perancis yang bertempat tinggal di Kyoto. Dia adalah perwakilan perusahaan BERTRAND Co.Ltd dan toko khusus kotak bento "Bento & co". Toko "Bento & co" bertempat di dekat jalan Teramachi yang merupakan wilayah pusat perdagangan kota Kyoto. Tak berlebihan jika disebut sebagai toko khusus kotak bento, karena toko ini menjajakan begitu banyak jenis kotak bento yang bermacam-macam. Mulai dari barang kerajinan tradisional yang bergaya tradisional seperti magewappa (kotak bento yang terbuat dari kayu tipis berbentuk lonjong atau bulat), aizunuri (kotak bento dengan tehnik plitur khas Aizu), atau ada juga bento dengan penutup fungsional yang dilengkapi saku untuk menyimpan horeizai (benda untuk pendingin makanan), ada juga kotak bento kokeshi (boneka yang terbuat dari kayu) yang berbentuk maiko (wanita muda memakai kimono yang menari dan menyuguhkan sake kepada tamu) ataupun ninja menjadi kotak bento paling laku, bento dengan penutup corak khas Jepang yang terkenal di luar Jepang, atau bento kecil tapi padat yang terdiri dari tiga umpak dengan style tidak tampak seperti bento, yang kesemuanya jenis kotak bento ini kaya akan warna dan desain. Ada juga kotak bento yang lahir di Perancis. Dibuat oleh penggemar bento orang Perancis dimana ada tambahan penutup di dalam kotaknya agar cairan tidak bocor keluar. Ada juga penutup yang sudah dilengkapi dengan aksesoris seperti garpu, sendok, dll. "Kotak bento 3 umpak, dll yang sampai saat ini tidak laku dijual di departemen store, malah laku di toko kami lho. Mungkin ini karena penjelasan kami kepada pembeli yang mengunjungi toko kami", ujar Pak Bertrand.
Hidup nyaman dan rasa enak
Pak Bertrand yang seorang Perancis dan kotak bento, hubungan keduanya begitu tidak disangka-sangka. Bagaimana bisa saling terhubung ya. Pak Bertrand datang ke Jepang pada tahun 2003. Ia tinggal di Kyoto selama satu tahun sebagai mahasiswa asing di Universitas Kyoto yang memiliki kerjasama dengan universitas tempat ia belajar di Perancis. "Saya ingin tahu lebih banyak tentang Kyoto, dan ingin pintar berbahasa Jepang" Pak Bertrand yang berkunjung kembali ke Kyoto, membuka blog dengan judul “La rivière aux canards / Kamo River”, lalu dalam bahasa perancis ia mengenalkan berbagai daya tarik Kyoto seperti hal yang cantik, menarik, enak, indah, dll.
Apa yang membuat ia tertarik dengan Kyoto? " Tempatnya begitu nyaman untuk ditinggali ya. Meskipun Kyoto itu kota, tetapi masih banyak tersedia tempat untuk beristirahat atau relax seperti banyaknya pepohonan, dekat dengan gunung dan sungai pun membentang di tengah kota. Terutama saya suka sekali sungai Kamogawa. Dan juga banyak restoran dan kafe yang unik, serta banyak makanan yang enak." "Dengan banyaknya anak muda dan orang asing yang tinggal, membuat kota ini kental dengan suasana kota internasional." Pak Bertrand memaparkan daya tarik Kyoto.
Pembaca blog semakin bertambah, dalam satu hari bisa diakses oleh sekitar 600 sampai 800 orang. "Tentu saja, mereka yang membaca blog saya adalah orang-orang yang sangat tertarik dengan Jepang dan Kyoto. Dan saya jadi mulai berpikir kemungkinan untuk melakukan suatu bisnis." Saat itulah, ia mendengar informasi liputan khusus tentang bento di majalah di Perancis. "Ini dia!" Ia berkeyakinan bahwa Perancis yang memiliki budaya meluangkan waktu untuk menikmati makanan akan menerima budaya bento Jepang. Kemudian Ia bergerak cepat. Tahun 2008, ia membuka toko online untuk menjual kotak bento Jepang dan mendapat respon baik. Tahun 2010, menambah website berbasis bahasa Inggris, lalu tahun 2011 menambah website berbahasa Jepang, dan pesanan dari 70 negara dari seluruh dunia berdatangan. Yang pada akhirnya, dibukalah toko khusus kotak bento yang berpusat di Kyoto pada tahun 2012. "Kesemuanya ini adalah berkat Kyoto", ujar Pak Bertrand dengan wajar tersenyum.
Menata makanan dengan indah
Mengenai daya tarik bento, Pak Bertrand memaparkannya sebagai berikut. "Kita membuat masakan dengan berbagai rasa yang kita suka lalu menatanya dalam kotak bento dengan pembatas daun baran (Aspidistra elatior, daun yang banyak tumbuh di pekarangan rumah) atau benda dari plastik yang membentuk dedaunan, lalu kotak bento tersebut dapat dibawa kemana-mana. Usaha untuk membuat masakan yang enak agar lebih indah dipandang mata, juga diperhatikan dalam budaya makanan di Perancis. Saya pun seminggu sekali membuat bento sendiri lho." " Sekarang, banyak laki-laki dan perempuan di eropa seperti Perancis, dll, yang menikmati budaya bento yang menata makanan buatan sendiri kedalam satu kotak bento dengan indah dan rapi. Sebelumnya, makanan dimasukkan ke dalam wadah penyimpanan satu persatu seperti selada disimpan dalam satu kotak lalu dibawa kemana-mana, tetapi makanan untuk satu kali makan yang tertata rapi dalam satu kotak bento, adalah ide baru." "Sementara di Amerika dan eropa utara, ibu-ibu yang ingin memberi makan siang yang sehat tetapi menyenangkan untuk anaknya semakin bertambah. Sepertinya kita perlu kembali ke budaya slow food atau gaya makan dengan santai tanpa terburu-buru."
Dari Jepang ke seluruh dunia, dan dari seluruh dunia ke Jepang
"Bento & co" yang terus melahirkan produk yang berhubungan dengan budaya makanan Jepang dari Kyoto ke seluruh dunia, sejak tahun 2008 mulai mengadakan kontes bento. Sebuah kontes dimana peserta mengirimkan photo bento kebanggaannya, lalu pihak perusahaan memilih pemenangnya. Di tahun ke-5 ini, dari yang mendaftar sudah terkumpul 340 lembar photo dari 32 negara. "Bento yang menjadi pemenang adalah bento yang menggambarkan situasi saat melihat bunga sakura, karyanya begitu cantik sampai sayang sekali untuk dimakan." Pemenangnya adalah seorang laki-laki Perancis yang ikut kontes ini untuk ke-3 kalinya.
"Bento & co" saat ini sedang mempersiapkan membuat blog yang memperkenalkan bento di seluruh dunia ke Jepang. Budaya bento yang berasal dari Jepang menyebar ke seluruh dunia lalu kembali ke Jepang seperti gerakan bumerang. "Bento & co" menjadi pusatnya yang akan membuat lingkaran bento di seluruh dunia semakin meluas. "Saya akan merasa senang sekali apabila dengan berjualan kotak bento ini dapat mengubah cara makan orang-orang di seluruh dunia menjadi lebih sehat dan menyenangkan." Sebuah perusahaan yang hanya lahir dari seorang Pak Bertrand yang menyukai makanan yang enak.